Cerita Bahasa Inggris Timun Mas + Terjemahan
Cerita Bahasa Inggris Pernah mendengar cerita rakyat timun mas sebelumnya? Bagi masyarakat Indonesia pastinya sudah sangat familiar di telinga. Ya, cerita rakyat ini sudah sangat merakyat sekali dimana menceritakan perjuangan seorang gadis yang berjuang melawan rakasasa yang ingin memangsanya. Nah, pada kesempatan kali ini akan menampilkan cerita rakyat Timun Mas dalam bahasa Inggris, tentunya disertai juga dengan terjemahannya. Semoga dari cerita rakyat bahasa Inggris berikut bisa menjadi media belajar sobat dalam bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
Timun Mas
Once upon a time, there was an old widow named Mbok Sirni. He lived alone in his hut which located at near forest. She was so lonely. She had not been blessed with any children until her husband left her forever. Although her husband was gone long ago, Mbok Sirni still hoped for a child. Every day she prayed that might be one day someone would give her a child. So she would not feel lonely anymore.
One day, a big-scary giant heard Mbok Sirni’s prayer of asking a child. The giant decided to grant her wish by giving her what she wanted. The giant gave her a child not because of his compassion to the old lonely window. The giant just wanted to take an advantage of Mbok Sirni to raise the child for him. So when the child got older, the giant would come back and took the child back for his meal.
“Heyy,, you lonely old widow.” Said the giant with a loud voice.
“Ahhhhh… Please.. Please don’t hurt me.. Please don’t eat me.” Scream Mbok Sirni frightened.
“I come here not to hurt you nor eat you. Instead, I come here want to help you.” Said the giant.
“I come here to grant your wish. I want to give you a child.” The giant continued.
“Is.. Is it true?” Asked Mbok Sirni frightened.
“Yes, it is. Take this cucumber seed and plant in the yard. From this seed you will have a child.” Answer the giant.
“Thank.. Thank you, giant. Thank you for granting my wish.” Said Mbok Sirni.
“However, I will give you this seed under one condition. You have to give the child back to me when she was 17.”
Thinking shortly, Mbok Sirni agreed. With full of joy, she received the cucumber seed. She then planted it in the yard. In the next day, the seed grew. It grew bigger and faster day by day. However, not like any other cucumber plant, it only had one cucumber, a golden cucumber. The cucumber was big and heavy. When the cucumber was huge enough, Mbok Sirni harvested it. Mbok Sirni did not know what she should do with the cucumber. So she decided to cut it in a half. How shock she was when she found out there was a cute baby girl inside the cucumber. She wept happily. She now had a daughter. She named the baby girl ‘Timun Mas’ (golden cucumber).
Mbok Sirni had never been that happy before. She took care Timun Mas with all her love. Timun Mas grew up became a beautiful girl. She was also so kind and loved to help Mbok Sirni. Timun Mas was now 16. There was only couple of days left before she turned to 17. Remembered the pack she made with the giant, made Mbok Sirni depressed. Timun Mas noticed there was something wrong with Mbok Sirni. She then asked Mbok Sini about what was actually happen. Mbok Sirni told Timun Mas everything, about the giant, the pack she made, and Timun Mas origin. Mbok Sirni did not want to Timan Mas left; so did Timun Mas.
Two days before the giant came; Mbok Sirni still did not know what to do. However, when she looked at the forest, Mbok Sirni remembered there was old hermit who lived in the middle of the forest. Mbok Sirni wanted to go there to ask the solution to her problems. She then hurried to the old hermit placed and met him. Mbok Sirni told everything to the hermit. The hermit understood the situation and decided to help Mbok Sirni. He gave Mbok Sinri four objects; a cucumber seed, a needle, salt, and shrimp paste or ‘terasi’ (fermented shrimp). The hermit suggested using those objects to defeat the giant.
As she arrived at home, Mbok Sirni gave the four objects to Timun Mas and explained how to use them. Timun Mas was now ready to face the giant. In the next day, the giant came to Mbok Sirni as it was promised. The giant came to take back Timun Mas. While Mbok Sirni came out to see the giant, Timun Mas quietly run to escape through the back yard. Unfortunately, the giant saw it and then run tried to chase Timun Mas.
Timun Mas run as fast as she could, but the giant run faster. Remembered the four objects Mbok Sirni gave to her, Timun Mas threw the first object, a cucumber seed. Magically, the cucumber seed turned to very dense cucumber plants with lot of cucumbers. The cucumbers looked fresh and juicy and they attracted the giant’s attention. The giant stopped at that moment and ate those cucumbers greedily. However, those cucumbers did not make the giant satisfied. Knew he was being fooled, the giant run and tried to chase Timun Mas over again.
Even though Timun Mas had made long gap with the giant, with wide step, the giant reduce it. The giant got closer and closer to Timun Mas. And when the giant reached his hand to catch Timun Mas, the second object, the needle, was thrown. Magically, the needle turned to be tall-sharp bamboo forest. The bamboos are very sharp; they injured the giant really bad especially in his food. Bamboo forest was also thick which blocked the giant to reach Timun Mas. However, with huge desires to eat Timun Mas, the giant cut all the bamboos and then run to chase Timun Mas once more.
Timun Mas had made long distance with the giant because of the bamboo forest. Without wasting time to see the giant got closer to her again, Timun Mas thrown the third object, the salt. Suddenly, the distance between Timun Mas and the giant turned to be a vast sea. The giant was shocked, yet he still wanted to eat Timun Mas. Thus, the giant swam across the sea to chase Timun Mas. The injury he got from bamboo forest was getting worst because of the salty water of the sea. Yet, the giant kept swimming and succeed to reach the shore finally.
With all his remaining strength, the giant run to chase Timun Mas all over again. The giant kept running although it was not as fast as before. It might be because of injury he got. However, the giant could reduce the distance with Timun Mas. Seeing the giant were getting closer, Timun Mas decided to thrown the last object, the shrimp paste (terasi). Mysteriously, the shrimp paste turned to be big swamp. The giant was sucked into the swamp. This time, the giant could not escape. He had no strength anymore. His body kept sinking sucked by the swamp till the giant completely disappeared.
Timun Mas wept happily, now the giant did not chase her anymore. She was so grateful. Timun Mas then went back to Mbok Sirni. Mbok Sirni was so happy to see Timun Mas again. They both cried tears of joyful. Timun Mas told everything to Mbok Sirni; about the magical objects she gave and about the giant. Now, both Mbok Sirni and Timun Mas did not afraid of the giant would disturb them anymore. They now lived happily ever after.
Moral of the story: fight for the love ones.
Terjemahan:
Timun Mas
Dahulu kala, tersebutlah seorang Janda tua bernama Mbok Sirni. Dia hidup sebatang kara di gubuk tuanya yang terletak di tepi hutan. Sungguh sangat kesepian hidupnya, dia belum dikarunia seorang anak pun sampai tiba suaminya meninggalkanya untuk selama-lamanya. Walaupun suaminya sudah tiada, Mbok Sirni masih tetap berharap dia mempunyai seorang anak. Setiap hari dia berdoa agar ada orang baik yang memberikannya anak, sehingga dia tidak merasa kesepian lagi.
Suatu hari, seorang raksasa bertubuh besar dan berwajah menyeramakan mendengar doa Mbok Sirni yang meminta anak. Raksasa itu memutuskan untuk mengabulkan permintaanya dengan memberinya apa yang dia inginkan. Raksasa itu memberinya seorang anak bukan karena rasa belas kasihan kepada janda tua itu. Raksasa tersebut hanya ingin memanfaatkan Mbok Sirni untuk membesarkan anak tersebut. Sehingga ketika anak tersebut tumbuh besar, raksasa tersebut akan datang dan mengambil kemali anak tersebut untuk dijadikan makanannya.
“Heyy, kau janda tua yang hidup sebatang kara”, kata raksasa dengan suranya yang keras.
“Ahhhh... Ampun… Jangan lukai saya… Jangan makan saya…” teriak Mbok Sirni karena takut.
“Saya datang ke sini tidak melukai mu atau memakan mu. Saya datang ke sini malah ingin membantu mu.” Raksasa itu berkata.
“Saya datang ke sini ingin mengabulkan permintaan mu. Saya akan memberi mu seorang anak.” Lanjut raksasa.
“Be.. Benarkah itu?” Tanya Mbok Sirni takut.
“Benar. Ambil lah biji mentimun ini, kemudian tanamlah di halaman.” Jawab raksasa.
“Te..terima kasih. Terima kasih raksasa. Terima kasih telah mengabulkan permintaan ku .” Mbok Sirni berkata.
“Tapi.. Ada satu syarat. Kamu harus menyerahkan anak itu kepada ku saat dia berumur 17 tahun.” Imbu raksasa itu.
Berfikir pendek, Mbok Sirni pun setuju. Dengan penuh rasa bahagia, dia menerima biji mentimun itu. Dia kemudian menanamnya di halaman. Di keesokan harinya, biji tersebut pun tumbuh. Tanaman tersebut tumbuh besar dan cepat setiap harinya. Akan tetapi, tidak seperti tumbuhan mentimun lainnya, tanaman tersebut hanya berbuah satu timun, sebuah timun mas. Timun itu besar dan berat. Ketika timun itu sudah cukup besar, Mbok Sirni memetiknya. Mbok Sirni tidak tahu apa yang harus dia lakukan dengan timun tersebut. Dia putuskan untuk membelahnya. Sungguh sangat terkejut dia ketika dia menemukan ada bayi perempuan imut di timun tersebut. Dia menangis gembira. Dia sekarang memiliki seorang puteri. Dia memberi nama bayi perempuan itu Timun Mas.
Mbok Srini tidak pernah sebahagia itu sebelumnya. Dia merawat Timun Mas dengan sepenuh hatinya. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik. Dia juga sangat baik dan suka menolong Mbok Sirni. Timun Mas sekarang berumur 16 tahun. Hanya ada beberapa hari lagi sebelum dia berumur 17 tahun. Teringat dengan perjanjian yang dia buat dengan sang raksasa, Mbok Sirni pun murung. Timun Mas melihat ada sesuatu yang salah dengan Mbok Sirni. Dia pun kemudian bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Mbok Sirni menceritakan semuanya kepada Timun Mas, tentang sang raksasa, penjanjian yang dia buat, dan asal-usul Timun Mas. Mbok Sirni tidak ingin Timun Mas pergi; begitu pula Timun Mas.
Dua hari sebelum si raksasa datang, Mbok Sirni masih tidak tahu apa yang harus diperbuat. Akan tetapi, ketika dia melihat ke aras hutan, Mbok Sirni teringat ada petapa tua yang tinggal di tengah hutan. Mbok Sirni ingin pergi ke sana untuk menanyakan solusi atas masalahnya. Dia kemudian bergegas ke tempat si petapa tua tersebut dan menemuinya. Mbok Sirni menceritakan semuanya kapada petapa tua itu. Petapa tua itu mengerti dan memutuskan untuk menolong Mbok Sirni. Dia memberikan Mbok Sirni empat benda; biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. Petapa tua itu menyarankan untuk menggunakan benda-benda tersebut untuk mengalahkan si raksasa.
Ketika dia tiba di rumah, Mbok Sirni memberikan empat benda tersebut kepada Timun Mas dan menjelaskan bagaimana cara menggunakannya. Timun Mas sekarang sudah siap untuk menghadapi si raksasa. Di keesokan harinya, si raksasa datang menemui Mbok Sirni sesuai apa yang dijanjikan. Si raksasa datang untuk mengambil kembali Timun Mas. Saat Mbok Sirni keluar untuk menemui si raksasa, Timun Mas diam-diam lari melarikan diri melalui belakang rumah. Sayangnya, si raksasa itu tau dan kemudian berlari mencoba untuk mengejar Timun Mas.
Timun Mas berlari secepat yang dia bisa, tetapi si raksasa itu berlari lebih cepat. Teringat empat benda yang diberikan Mbok Sirni, Timun Mas melemparkan benda pertama yaitu biji mentimun. Ajaibnya, biji mentimun tersebut berubah menjadi tanaman mentimun yang sangat lebat dengan banyak buah mentimun. Mentimun-mentimun tersebut terlihat segar dan enak dan menarik perhatian si raksasa. Si raksasa tersebut berhenti sejenak dan memakan mentimun-mentimun tersebut dengan rakus. Tetapi, mentimun-mentimun tersebut tidak dapat membuat si raksasa kenyang. Mengetahui bahwa dia telah dibohongi, si raksasa itu berlari dan mencoba mengejar Timun Mas kembali.
Meskipun Timun Mas telah membuat jarak yang jauh dengan si Raksasa, dengan langkah yang lebar, si Raksasa itu mengurangi jaraknya. Si Raksasa semakin mendekat dengan Timun Mas. Dan ketika si Raksasa mengulurkan tangannya untuk menangkap Timun Mas; benda ke dua, jarum, di lempar. Secara ajaib, jarum tersebut berubah menjadi hutan bambu yang tajam dan tinggi. Bambu-bambu tersebut sangatlah tajam, mereka melukai si Raksasa sangat parah khususnya di bagian kakinya. Hutan bambu tersebut juga lebat yang membuat si Raksasa terhalang untuk mengejar Timun Mas. Akan tetapi, nafsu si Raksasa untuk memangsa TImun Mas begitu besar, si Raksasa memotong semua bambu dan kemudian lari untuk mengejar Timun Mas kembali.
Timun Mas telah membuat jarak yang jauh dengan si Raksasa berkat hutan bambu. Tanpa membuang waktu untuk melihat si Raksasa mendekatinya kembali, Timun Mas melemparkan benda ketiga, garam. Tiba-tiba, jarak antara Timun Mas dan si Raksasa berubah menjadi lautan luas. Si Raksasa itu terkejut, tetapi dia masih ingin memakan Timun Mas. Oleh karenanya, si Raksasa berenang melewati lautan tersebut untuk mengejar Timun Mas. Luka yang dia dapatkan dari hutan bmambu semakin memburuk karena asinya air laut. Tetapi, si Raksasa itu terus beranang dan akhirnya berhasil mencapai tepian.
Dengan semua tenaganya yang masih tersisa, si Raksasa kembali berlari untuk mengejar Timun Mas. Si Raksasa itu terus berlari meskipun tidak secepat sebelumnya. Itu mungkin dikarenakan luka yang dia dapatkan. Akan tetapi, si Raksasa dapat mengurangi jaraknya dengan Timun Mas. Melihat si Raksasa semakin mendekat, Timun Mas memutuskan untuk melemparkan benda terakhir yaitu terasi. Secara misterius, terasi tersebut berubah menjadi lumpur hisap yang besar. Si Raksasa itu terhisap kedalam lumpur hisap tersebut. Kali ini, si Raksasa tidak dapat keluar. Dia tidak memiliki kekuatan lagi. Tubuhnya terus tenggelam terhisap oleh lumpur hisap sampai akhirnya si Raksasa itu menghilang sepenuhnya.
Timun Mas menangis bahagia, sekarang si Raksasa itu tidak akan mengejarnya lagi. Dia sangat bersyukur. Timun Mas kemudian pulang ke Mbok Sirni. Mbok Sirni sangat bahagia melihat Timun Mas lagi. Mereka berdua menangis air mata kebahagiaan. Timun Mas menceritakan semuanya kepada Mbok Sinri; tentang beda-beda ajaib yang dia berikan dan tentang si Raksaa. Sekarang, Mbok Sirni dan Timun Mas tidak takut Raksasa akan mengganggu mereka lagi. Mereka sekarang hidup bahagia untuk selamanya.
Moral cerita: berjuanglah untuk orang yang terkasih.
Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca cerita rakyat bahasa Inggris Timun Mas di atas. Semoga dari cerita tersebut diatas bisa menjadi media belajar bahasa Inggris yang menyenangkan. Apabila ada suatu kesalahan baik berupa isi, penulisan, cerita, maupun terjemahan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. ^^English is Fun^^
Lihat juga Cerita Rakyat Bahasa Inggris lainnya, di sini.
0 Response to "Cerita Bahasa Inggris Timun Mas + Terjemahan"
Post a Comment